Kamis, 20 November 2008

RAPOT NI ANGKA BINATANG


Kisah ini adalah salah satu karya sastra lama yang dapat menghasilkan ciri-ciri khas kebudayaan daerah, yang meliputi pandangan hidup serta landasan falsafah yang mulia dan tinggi nilainya.
Sejalan dengan pertimbangan tersebut diatas, kami sajikan dalam tulisan ini suatu karya sastra Batak,dengan harapan untuk dapat menciptakan minat baca dan apresiasi masyarakat kita terhadap karya sastra umumnya dan menggugah generasi muda Batak mencintai karya sastra dan bahasa Batak, oleh karena itu akan disajikan dengan berbahasa Batak dan terjemahannya, dalam dua bagian Bagian I Rapot ni angka pidong (Musyawarah para unggas), Bagian II Rapot ni angka Binatang siopat pat ( Musyawarah para hewan berkaki empat).

RINGKAS CERITA:
Bagian I: Burung Patiaraja (sejenis burung Kecil) adalah burung yang merupakan raja dari segala unggas, wakilnya adalah burung "imbulu buntal".
Pada suatu hari "amporik' (burung pemakan padi) datang menghadap burung Patiaraja memohon agar dia dapat diangkat menjadi hakim penimbang dalam sidang-sidang.Adapun alasannya mengajukan permohonan itu adalah dia mengemukakan bahwa dia mempunyai kelebihan dari bangsa unggas lain, yaitu dia dapat memperalat manusia untuk menyediakan makanannya . Jika padi orang-orang sudah masak,yang pertama sekali menikmatinya adalah dia .Bagaimanapu kuasa dan kayanya seseorang pemilik padi tersebut bangsa unggaslah (amporik)yang selalu pertama kali memetik hasil jerih payah petani ini. Untuk mempertimbangkan permohonan amporik burung Patiaraja mengundang seluruh bangsa yang termasuk anggota kerajaannya untuk bersidang. Akan tetapi dalam sidang permohonan amporik mendapat tantangan dari para peserta sidang, sebab amporik adalah makhluk yang tidak tahu diri, amporik tidak menyadari bahwa bangsanya turun temurun hidup dan dibesarkan dari hasil perbuatan mencuri dan merampas harta milik orang. Tidak pantaslah seekor/pencuri dijadikan hakim penimbang. sebab seorang hakim adalah penegak keadilan dan kejujuran.
(bersambung ......)

You tube: "Batak Toba Dance"